RSS
Sekedar hasil ketikan Tangan melalui Keyboard yang dapat terbaca melalui layar .. besar harapan sesuai Niatku .. Memberikan suatu perubahan atas keganjilan yang ada .. Dan Kemudian semua itu lebur menjadi satu ..

Berbicara Padamu “Hai .. Generasi Muda”

Bahasa Sansekerta menjelakan bahwa Kata “pahlawan” berasal dari kata “phala-wan” yang berarti orang yang dari dirinya menghasilkan buah (phala) yang berkualitas bagi bangsa, Negara, dan agama. Kurang lebih itu yang di utarakan di dalam Wikipedia.org

Terlepas dari pernyataan tersebut, pahlawan bagi saya adalah orang yang berani melampaui dirinya pribadi serta memiliki visi dan misi untuk suatu kehidupan yang merdeka di masa didepan. Bukan dalam artian merdeka pada saat perang dahulu, melainkan jauh lebih dalam lagi merasakan kemerdekaan yang sejati dalam hati karena tercapainya suatu yang telah diusahakan.

Sedikit mengutip perkataan dari Anhar Gonggong , “Gelar pahlawan tak harus ditujukan bagi mereka yang semata berjuang memikul senjata. “, benar adanya, sekarang bukan lagi zamannya berperang dengan tentara nipon, atau juga bersiteru dengan tentara kolonial belanda. Sekarang kita berperang dengan hal-hal yang lebih konkrit dan “real”, yang jelas-jelas merupakan musuh Negara ini. Kebodohan, kemiskinan, Pengangguran, Korupsi, dkk itulah musuh-musuh kita saat ini.

Dalam tulisan ini saya tidak ingin membahas satu persatu biografi para pahlawan-pahlawan yang terdapat di Negara kita, mereka semua berjuang hingga titik darah penghabisan, semuanya mereka perjuangkan demi keutuhan Negara ini. Tulisan ini tidak akan berisi perdebatan mengenai pro dan kontra soeharto layak jadi pahlawan atau tidak. Disini juga saya tidak akan membahas perihal Aung San Suu Kyi yang ternyata merupakan pahlawan idola dari Barack Obama. Dan jangan harap pula akan saya ceritakan mengenai sejarah Che Guevara dan Revolusi kubanya. Ataukah seorang soekarno yang dikenal dengan master of orator, tidak aka nada kisahnya disini.

Suatu pedoman prinsip yang terus saya pegang adalah, kalau mereka bisa kenapa saya tidak ? saya juga bisa seperti mereka. Jangankan saya, anda-anda sekalian yang membaca tulisan ini juga bisa. Tidak muluk-muluk, berawal dari menjadi pahlawan bagi diri anda sekalian. Banyak hal yang menjadi musuh anda pribadi ; kemalasan, kecemburuan, Egoisme, sifat mengadu domba, dan lain-lain. Yang saya sebutkan tadi adalah segelintir dari musuh-musuh yang timbul dari pribadi kita sekalian, tentunya bukanlah hal yang mudah. Ketika kita berhasil menjadi pahlawan untuk pribadi kita, barulah kita berjuang untuk orang lain.

Bangsa ini membutuhkan banyak pahlawan, pahlawan untuk mewujudkan Indonesia yang damai, Indonesia yang adi dan demokratis, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Sadarilah generasi bobrok sekarang ini adalah generasi tua, genarasi yang setia mengantarakan bangsa kita ke ambang kehancuran. Permasalahan lumpur lapindo yang sekarang tidak jelas duduk perkaranya, ataukah kasus anggodo bersaudara, kemana mereka sekarang, apa status mereka sekarang. Kasus penusukan jemaat HKBP. Kerusuhan blowfish. Hingga sekarang yang paling tenar adalah Gayus, seorang gayus yang sekarang menari dan tertawa riang diatas hukum Negara ini. Mana hal-hal yang patut kita banggakan.

Saya mengharapkan, tulisan ini dibaca oleh bapak-bapak, ibu-ibu yang duduk di kursi pemerintahan yang pada awal dilantik berjanji palsu “akan menjadi pahlawan bagi kehidupan rakyat yang sejahtera dan .. bla .. bla .. bla .. “ kalian yang menikmati mobil 1 miliar, kalian yang hanya tahu duduk-duduk saja tanpa hasil, kalian bukan sekedar tidak tahu diri, kalian adalah penghianat rakyat. Ingin sekali saya menggantikan posisi kalian sekarang ini. Bagaimana dengan anda-anda yang membaca tulisan ini, apakah anda-anda sekalian melihat apa yang saya lihat, dan apakah anda-anda sekalian merasakan apa yang saya saya saya rasakan. Berjanjilah pada Negara ini, bahwa anda akan menjadi pahlawan pada generasi muda.

Mengutip perkataan dari Putu Wijaya, “Nasib bangsa ini ditentukan oleh dengus nafas kita sendiri dalam merebut kehidupan yang lebih sempurna. Kita semua pengisi kemerdekaan, berkewajiban bertindak berani tapi terkendali, cepat tetapi tepat, total tetapi tidak brutal, agar menjadi teladan, hingga terpahat di dinding hati para penerus kita di masa depan nanti, sebagai pahlawan sejati.”

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Post a Comment