Maka, secara eksistensial, identitas seorang individu ditumpukan pada sepetak tanah.
Hampanya tubuh tanpa jiwa hampir serupa dengan kosongnya jati diri tanpa tanah.
Pada tingkat komunal, tanah merupakan embrio lahirnya konsep negara dan bangsa. Secara teknis kita mengenalnya sebuah teritori.
Batas sebuah negara dengan negara lainnya adalah garis geografis yang ditandai dengan pemilikan tanah.
Tanah bukan sebatas soal kapital yang hanya berdimensi material.
Tanah terkait dgn aspek mental yang memiliki dimensi eksistensial : "Tanah adalah tempat 'bermula' sekaligus tempat seseorang 'berpulang'"
"Tanah adalah tempat 'bermula' sekaligus tempat seseorang 'berpulang'"
tidak heran, sekarang, tanah berharga begitu mahal harganya. darah pun bisa menjadi harga pas-nya
0 komentar:
Post a Comment