RSS
Sekedar hasil ketikan Tangan melalui Keyboard yang dapat terbaca melalui layar .. besar harapan sesuai Niatku .. Memberikan suatu perubahan atas keganjilan yang ada .. Dan Kemudian semua itu lebur menjadi satu ..

ReBorn

Lama tak berjumpa .. sekarang langsung nyelonong yuks .. sekilas gw mau ngabarin ke kalian semua. cerpen ini gw buat dalam rangka menyelesaikan tugas creative writing "membuat cerpen" .. ya .. panjang sih .. kalo di word 6 halaman, gw males pake part2an ... , ntr bingung .. mendingan sekalian panjang aja ... ok .. check this out .. CAN YOU BELIEVE THIS ??

ReBorn

Entah kapan aku terakhir sadar kalau apa yang aku lihat semuanya tidak berbayang dan buram seperti ini, sempat terpikir apa ada yang salah dengan mataku ini ya ? rasa-rasanya tidak. Seingat ku kemarin aku menemani marin pergi ke toko kaca mata langganannya untuk menganti kaca matanya yang sudah rusak, bayangkan saja kini isolasi putih bening mengagantikan peran baut untuk mengaganjal persendian pangkal kacamatanya. “mata kamu ga bermasalah kok .. fine fine aja ..” ujar om fajar kepada ku sambil bersalaman tangan sebelum kami meninggalkan tokonya. Ya itulah kebiasaanku .. selalu memanfaatkan kesempatan periksa mata gratis ketika menemani marin pergi ke toko kaca mata langganannya. Jadi ibarat twitter, status penglihatan mataku ini selalu ter-update.

Apa yang terlihat buram tadi kini berganti dengan suasana kosong melompong. “apa ini .. ? Kok kayak gini ya .. ??, nh apaan .. ?? kok gelap banget .. ??”. semua perasaan itu seketika lenyap begitu ada seorang yang menyentuh pundakku dari belakang. “Bro .. ikut gw deh ..” ucapan itu membuat gw langsung membalikan badan gw dan mengikutinya. Tanpa mengetahui jelas siapa orang itu, yang jelas kini aku berada di kamar aku sendiri. “Loh kok bisa .. ??” sempat ingin mencari jawaban dari pertanyaan itu, namun sudahlah, biarkan berlalu. Kini yang menjadi pertanyaan siapa orang yang menyentuh pundakku tadi ya ? lalu kemana sekarang perginya orang tersebut. Entahlah .. apa aku Tanya saja pada rumput yang bergoyang, rasanya sama saja takan mendapatkan jawabannya.

Kamarku tidaklah terlalu besar, setidaknya dengan ukuran kamarku yang sekarang ini, 15 temanku pernah berpesta bersama merayakan HUT seventeenku. Sesaat aku tertegun melihat kondisi kamar ini, kenapa semuanya tertata rapih seperti ini ? berdasarkan yang sudah-sudah, kondisi kamar seperti ini hanya terjadi saat pagi hari, saat aku sedang di sekolah. Karena ku tahu pasti mba Inem pasti yang membereskannya. Lalu kenapa hari ini aku berpakaian ala anak muda yang sedang nongkrong ya ? t-shirt hitam, celana jeans, dengan sepatu sadal buaya (cro*k). apa hari ini hari libur ya .. ? ahh sudahlah tak usah dipikirkan. Akupun bergegas jalan menuju kearah pintu kamarku, keadaan pintu yang terbuka mulai dari saat aku mengamati isi kamarku membuat aku ingin keluar, ya siapa tahu bisa bertemu bapak dan mama.

“Ingat .. jangan sampai kamu terlihat oleh orang lain .. orang tua kamu sekalipun .. ingat bro ..” aku terkejut, baru saja aku mengayunkan kaki tiga langkah keluar dari pintu kamarku, suara itu sama persi dengan suara yang mengajak aku tadi. Yakin sekali aku. Tapi siapa dia, dan dimana dia sekarang aku tak tahu, sebab saat aku memalingkan wajahku kebelakang, tak nampak seorangpun dibelakangku. Apa mungkin dia dibelakang kalian yang lagi membaca ini, ehm .. tak ada salahnya kalau anda-anda sekalian mengeceknya. Ahhh .. tapi sudahlah, yang penting aku masih bertanya-tanya ini kan rumah saya, kenapa saya harus tidak boleh terlihat oleh orang lain ya .. ? yang paling parah sama orang tua saya sendiri masak aku harus ngumpet, udah kayak maling aja donk .. tapi apapun itu aku ikut saja, kan seru juga main umpet-umpetan di rumah sendiri.

Sambil berjalan perlahan layaknya seorang maling, aku berjalan dengan sangat hati-hati sambil mengintip-intip kondisi sekitar lantai dasar rumahku. Aku sudah dapat pastikan ini adalah kondisi rumahku disaat pagi hari, sebab kondisi rumahku sepi tak terdengar suara orang sedikitpun, hanya suara-suara kecil dari arah dapur belakang, ya itulah aktifitas mba Inem seusai membereskan kamarku, akan langsung bergulat didapur untuk bersiap menyediakan hidangan untuk siang hari. Namun masak sesepi ini rumahku. Adiku Garnet dimana ya ? aku tahu dia baru akan diantar oleh pak johan sopir pribadi kebanggan keluargaaku jam 10. Tapi kan sekarang baru jam setengah delapan, sambil mencocokan jam di dinding dengan jam ditanganku. Ahh .. buat apa aku cari, nanti juga ujung-ujungnya aku dan dia akan selalu bertengkar layaknya tom and jerry.

Sungguh aku merasa seperti aneh berada di rumah sendiri. Aku mulai bingung, hendak melakukan kegiatan apa lagi ya ? sungguh aneh rasanya bagiku kalau tidak berbuat sesuatu. Aku putuskan untuk pergi ke ruang keluarga, sama seperti sebelumnya aku berjalan dengan mengendap-endap, sesuai amanat sang orang misterius tadi. Ternyata situasi di ruang keluarga kosong melompong. Wah seharusnya sewaktu libur jam segini aku sudah berjaga di depan televise untuk menonton acara kesukaanku, ya meskipun harus melewati acara rebutan remote televise dengan Garnet, karena sesuai keputusan bersama, yang memegang remote televise adalah yang berkuasa atas hak nonton acara televisi. Acara yang ditonton Garnet tidaklah jauh seputar kartun dan kartun lagi, mulai dari doraemon, penguin of madagaskar, spongebob squarepants, dll. Ruang keluarga ternyata sepi, ya sudah aku memutuskan untuk menghempaskan santai badan ini ke sofa kesayanganku di ruang keluarga, sofa cokelat yang dilapisi dari kulit ini menjadi tempat rebahan favoritku ketika aku menghabiskan waktu di ruang keluarga.

Lagi-lagi kebingungan melanda, “mau ngapain lagi ya .. ?” ingin rasanya mengambil remote disamping meja televise namun takut ketahuan mba yang sedang berada di dapur, entar dikira ada apa lagi. Dan ternyata duduk-duduk malas di sofa menjadi pilihan yang paling bisa terlaksana, tanpa ada kegiatan hanya melamun memikirkan hal lain, berimajinasih membanyangkan andaikan dunia ini miliku. Namun lamuanan itu membawa ku dalam lelapnya tidur, tanpa terasa aku terbangun karena mendengar suara mobil masuk di parkiran garasi rumahku langsung aku beranjak dari sofa menuju kea rah jendela, siapa ya siang-siang begini datang ke rumah sambil melihat kea rah jam, kalau biasanya sih jam segini aku pulang dari sekolah.

Kaget bukan kepalang ketika melihat yang keluar dari mobil adalah sosok laki-laki remaja usia SMA dengan dandanannya yang rock and roll abiss. Pokonya hamper menyerupai dandanan anak punk yang berada di pinggir jalan, cumin ini dalam versi seragam sekolah. “ITU GUE .. !!” ya .. kata itu yang terucap dari mulutku yang tidak sempat keluar dalam rupa suara, hanya bisikan bingung yang sulit mempercayai kalu yang dilihat itu adalah aku seorang BANK. Kalau itu BANK, lalu yang sekarang diri aku ini apa ? setan ? jin ? babi ngepet ?, pikiranku menjalar kemana-mana akibat sulit mendeskripsikan lagi keadaan saat itu.

Sebenarnya, apa yang sedang terjadi ? apakah ini semua mimpi, atau ? .. apakah ini sebarnya, ingin sekali teriak namun tak bisa, selalu aku ingat pesan orang misterius tadi “bahwa ingat !! tidak boleh sampai ketahuan orang” sesaat setelah itu aku terjongkok memikirkan sebenarnya apa yang sudah terjadi, kenapa semua menjadi aneh seperti ini, hanya satu jawaban yang mungkin membuat aku berpikir adalah jawaban yang paling tepat “apakah ini kayak di film-film gitu ya ? yang gw meninggal trus nyawa gw gentayangan kemana-mana ? ARGHHHHHH ga mungkin !!!! masak aku udah mati !! kapan matinya ?? trus apa donk … ?!!!” yang jelas saat itu aku benar-benar dilemma, sulit mempercayai kalau itu adalah realita bukan mimpi.

“Mba .. !!! sini donk !! masa aku dah pulang , mba masih di dapur sih .. ?!!!” teriakan itu membuat aku bangkit berdiri, “siapa sih tuh orang, kok terlihat sombong sekali kayak ga punya aturan aja sih .. ?, emang menurutnya ini hutan apa? Jadi harus menggunakan teriak seperti itu ? namun lagi-lagi aku tertegun, itu adalah diriku. Aku melihat diri seorang BANK dengan gaya sok seperti rajanya, ingin aku member tahunya, “eh … mas tahu adat sedikit donk .. “ namun apadaya . belum sampai disitu saja, “Mba !!! mana sih .. !!??? lama Bangettt !!, mau dipecat ya !!!!???”, segera sesaat setelah kalimat itu mba Inem langsung menghampiri BANK dengan tergopoh-gopoh, “maaf tuan muda .. saya lagi sibuk masak, takut gosong” ujar mba Inem halus, sambil duduk bersila di lantai di depan BANK. “Ga ada alesan !!!, kalau saya pulang !! disambut donk !! ahhhh dasar pembantu ga becus !!!. sana pergi !!!. aku yang melihat itu kemudian tertegun, menyadari betapa kasarnya aku terhadap pembantuku sendiri,

Beranjak dari ruangan tamu, aku melihat BANK mulai menaiki tangga menuju kamarnya, aku melihat kondisi aman tak ada yang melihat, lalu aku menguntit BANK dari belakang. Sesampainya diatas BANK ternyata menutup pintu kamarnya jadi aku tidak bisa melihat apa-apa, disamping kamarku ada tempat semacam perpustakan mini, yang berisi koleksi buku-buku bapak dan mama jadi aku memutuskan untuk kesana, pergi di balik lemari buku untuk bersembunyi. Kembali berpikir, begitu parahkan sifatku tadi kepada mba Inem, lama aku berfikir ulang tetang kejadian tadi dan ternyata memang benar itu adalah sifat asliku yang selalu aku tunjukan kepada mba Inem setiap harinya. Sedih menyadarinya namun apa daya hendak mengatakan “maaf ya mba Inem kalau aku terlalu kasar kepadamu ..” namun apadaya.

Tanpa terasa ternyata aku merasa nyaman sekali memojok di lemari rak buku, membuatku tertidur, lagi-lagi aku bangun karena mendengar suara teriakan. “Mama .. Mama .. !! Kaka mau jalan ke sekolah dulu nih !!??!!” , aku pun beranjak beranjak dari tempat hendak melihat siapa yang sih yang teriak, kok kayak ga tahu adat gitu sih tuh orang. Namun lagi-lagi harus menerima kenyataan karena setalah melhatnya itulah si BANK, akupun kembali ketempat semula, mojok disudut lemari rak buku. “apakah benar aku sedemikian tidak tahu dirinya .. ?” aku mulai ingat sesuatu hal setelah mendengar teriakan “mama !! .. Ingat ya .. !! entar kaka ga mau tahu !! kaka pulang sekolah, mama harus siapin ayam goreng yang banyak dan bikini kue !! kaka mau undang teman-teman kaka buat main kerumah !!” itulah kalimat yang aku ucapkan tiga hari yang lalu, saat sebelum berangkat ke sekolah. Matapun berkaca-kaca seusai mengingat hal tersebut telah terjadi, seandainya dapat aku ulang hari ini.

Baru saja aku mengedipkan mata sebentar, tiba-tiba situasi langsung berubah. Dari bawah terdengar suara ramai-ramai layaknya pesta, dan memang begitu aku melihat keluar, suasana pagi berubah drastic menjadi keadaan malam. Aku ingat betul ini adalah suasanasaan aku berulang tahun di usia ku yang ke 15. Serunya aku melihat pesta mengintip dari atas, tidak mengalihkan pikiranku yang utama, “kemana orang rumah yang lain ? kemana Garnet ? dimana bapak dan mama ? dimana mba Inem ?” aku bergegas lari ke balkon, kulihat dari atas di garasiku mobil alpard hitam kesayangan bapak tidak ada, yang terlihat hanya mobil sedan bmw yang sering digunakan mas sapto (supir pribadiku) untuk mengantar aku ke sekolah. “kemana ya .. kemana ya .. ? kemna ya ??” kalimat ini terus aku ulang-ulang sampai mondar-mandir kesana kemari, mencoba mengingat ulang kejadian persisnya itu bagaimana. Mencoba berpikir tapi tetap tidak kunjung menemukannya, memang ingatanku dari dulu memang lemah.

Seusai acara pesta tersebut, keadaan rumah secara perlahan kembali sepi, aku melihat BANK langsung menuju kamarnya, dan berteriak “Mba Inem … !! Mba Inem .. !! ruangan bawah diberesin ya !!!, awas kalo engga .. !! ingat beresinnya pelan-pelan !! saya mau tidur !! awas kalo saya keganggu !!”. aku melihat kea rah bawah, ternyata kondisi ruang bawah memang begitu berantakan. Banyak kertas-kertas bungkusan kue berhamburan di lantai, ada minuman yang tumpah, intinya kondisi ruangan berantakan dan kotor. Dari atas aku melihat mba Inem dan mas Prapto mulai secara perlahan memebereskan ruang bawah, tidak tinggal diam ingin mengetahui lebih jelas saya pun mengendap-ngendap menuruni tangga langsung bersembunyi , dimana tempat persembunyian saya ? udah lah ga usah dipikirin, pokoknya aman dan tidak terlihat oleh mba Inem dan Mas Sapto.

Mas Sapto :” nem .. inem … sing sabar yaa .. tuan muda memang begitu sifatnya .. keras kepala “ (sambil menghelas nafas panjang dan menguatkan mba Inem)

Mba Inem :” mas .. mas .. saya sih sabar-sabar aja meskipun sakit hati sih .. cumin mas coba deh .. bayangin perasaannya nyonya sama tuan ..”

Mas Sapto :”maksud kamu nem .. ?”

Mba Inem :”ya si mas ga tahu ya .. ? (sambil berpikir sembentar) oh ya mas .. tadi si mas belom dateng kesini. Jadi tadi begini, sebenernya tuh si tuan ga ngijinin tuan muda untuk pesta dirumah.”

Mas sapto ;”lah kok ga diijinin malah pesta .. ?”

Mba Inem :”nah itu dia mas, si nyonya ngebelain tuan muda, trus sempet berantem gitu tuan sama nyonya, ih yang kasihan lagi tuh ya .. pas berantem, si Garnet kayak ketakutan gitu, langsung ke dapur dan meluk aku. Katanya “mba .. Garnet takut liat papi dan mami” … wah pokoke saya kasihan deh mas”

Mas sapto :” lah trus ?? mank si tuan muda engga denger .. ? ato ga ngelihat pas tuan sama nyonya berantem .. ?’

Mba Inem :”lah mas .. boro-boro mas .. dirumah aja engga si tuan muda .., dia belom pulang pas itu, jadi pas tuan muda dateng, keadaan rumah dan kosong, tuan sama nyonya dan Garnet ga tau kemana …”

Aku pun tak banyak bicara lagi, menyadari waktu yang terus mundur, mundur dan mundur terus. Tak kusangka batapa biadabnya aku sebagai manusia, aku menganggap aku yang empunya kehidupan ini, aku melihat sendiri banyak kejadian yang terjadi karena ulahku yang terus dan terus kurang ajar, tidak tahu sopan santun, tidak tahu adat, tidak tahu tata karma. Entah apa yang membuat aku seperti ini. Banyak peristiwa yang aku saksikan sendiri bahwa aku mengecewakan banyak orang, tapi mereka semua tetap sabar didepanku, aku kira karena aku hebat, tapi karena dibelaknagku. Aku lihat sendiri saat aku SMP, aku berantem dengan temanku, itu juga disebabkan oleh aku yang sok-sokan jago. Pak kepala sekolah datang kerumah, intinya dia disogok nyokap gw, agar gw tidak dihukum, tidak diapa-apakanlah, dan malahan kasus berubah total, teman gw malah yang dikeluarkan dari sekolah, karena dituduh yang memulai perkara duluan dengan aku. Bukan hanya ini, masih banyak lagi ..

“Oee .. oe … oe .. oe .. “ aku tersadar, ketika aku membuaka mata, aku melihat banyak orang mengerumi aku, aku bingung, ada apa ini ? seingatku tadi aku terkapar karena minum sebotol jack daniels, aku sedang di clubbing tadi .. ? apa ini .. kenapa berpindah begini, ada apa ini ?? kenapa aku melihat banyak sekali suster disana-sini ..?? kemana Marin sahabatku ? kemana teman-temanku ?? apa yang tadi barusan ? apakah mimpi ?? KENAPAAAA ??? APAAA INIIIII ?? APA YANG SEBENARNYA TERJADIII ?? kenapa banyak tangisan bayi disana-sini ? ditengah kerumunan orang aku mengenal sepasang berangkulan sambil melihat kearahku. Ya .. mereka adalah BAPAK dan MAMA aku. Kenapa mereka Nampak muda ? serasa mimpi waktu berjalan mundur, namun ini realita, sulit dipercaya !. Aku sadar, aku terlahir baru lagi, ada yang menghendaki aku terlahir baru lagi, berharap dengan pribadi yang baru pula. Begitu aku digendong oleh mama, terucap kata “Sorry ma .. udah pernah mengecewakanmu, I Love You Mama ..", namun apa daya hanya suara tangisan bayi yang keluar dari mulutku ini. Aku adalah BANK. Kalian berpikir ini tidak masuk akal, tapi coba bayangkan kalau ini terjadi padamu.


really Love mama

anakmu Raff

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

Marteen Lu said...

Mantap tulisan lo bank!!!!
semua orang ingin merasakan lahir kembali dan flashback ke masa lalu nya.

Post a Comment